top of page

Jejak Kontribusi Dalam Pendidikan Arsitektur Dan Rancang Kota

Karir Pak Danis dalam pendidikan Arsitektur diawali sepulang dari pendidikan magister Urban Design di University of California Berkeley dan bekerja selama dua tahun di SOM, Chicago, Amerika Serikat. Pak Danis merintis karirnya sebagai pengajar dan pendidikan di Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung. Kemudian, Pak Danis menjadi Ketua Jurusan Teknik Arsitektur pada periode 1989-1992 dan diangkat sebagai Guru Besar pada tahun 1994.

Membawa dan Mengembangkan Pendidikan Rancang Kota di Indonesia

Setelah beliau menyelesaikan pendidikan magister keduanya dan memperoleh gelar doktoral dalam Environmental Planning di Washington University, Pak Danis membawa pendidikan rancang kota ke Institut Teknologi Bandung. Sebelum itu, pendidikan dan praktik arsitektur di Indonesia melihat bangunan sebagai pengembangan individual yang dibatasi oleh delineasi lahan dan pembangunan kota dalam ranah 2D, yang menyebabkan pembangunan satu dengan lainnya tidak terintegrasi dengan baik. Dengan dimulainya pendidikan rancang kota di Indonesia, sebagai bentuk 3D dengan detail pertemuannya dengan lingkungan sekitar sebagai bidang jalan yang rumit. Pak Danis turut dalam membangun Program Magister Rancang Kota di ITB Di tahun 1990an yang dimulai sebagai spesialisasi dalam Arsitektur, sehingga saat ini menjadi program studi tersendiri.

Tidak hanya Rancang Kota, Pak Danis juga mengajar Pemugaran, Administrasi dan Pengendalian Pembangunan Perkotaan. Dalam kegiatannya sebagai pengajar, Pak Danis selalu membagikan apa yang beliau dapatkan dari penerapan di lapangan ke murid-muridnya. Dengan demikian, diskursus mengenai arsitektur dan rancang kota Jakarta dan kota-kota di Indonesia dapat berkembang. Saat menjadi visiting professor di TU Delft, Belanda, Pak Danis membawa diskursus mengenai perjalanan urbanisme Indonesia dengan kasus Jakarta, terutama koridor Sudirman-Thamrin yang merupakan koridor utama Jakarta, dan dipamerkan di Rotterdam dengan judul Mobility: a View from the Road.

Setelah pensiun dari ITB, Pak Danis pun tetap aktif berbagi ilmu melalui seminar, kuliah umum, dan lokakarya. Semangatnya untuk menginspirasi generasi baru di bidang arsitektur dan urban design terus berlanjut. Dengan lebih dari 35 tahun bergelut dalam dunia pendidikan arsitektur, tidak sedikit murid-murid Pak Danis yang berkarir di Jakarta, baik sebagai pihak swasta, pemerintah, maupun arsitek dan perancang kota.

Semangat Berbagi yang Tidak Pernah Luntur

© 2025

bottom of page