Jejak Kontribusi Dalam Arsitektur Di Jakarta
Sebagai praktisi dalam dunia arsitektur, Pak Danis mulai berpraktik pada tahun 1968 sebagai arsitek dan urban designer di biro Skidmore, Owings & Merril, Chicago. Pada tahun 1970, beliau kembali ke tanah air dan bergabung dengan ENCONA Engineering. Pak Danis turut berperan dalam perancangan Stasiun Gambir dan perencanaan
jalur kereta layang dari Stasiun Manggarai sampai dengan Stasiun Jayakarta. Di kawasan pusat kota Jakarta, Wisma Bumiputera di Kuningan dan Jakarta Stock Exchange di Sudirman sebagai architect of records.
Pada awal pembangunan bangunan tinggi di Indonesia, Pak Danis mendukung agar banyak arsitek asing yang mendesain bangunan di Indonesia. Dengan membuka peluang ini, arsitek lokal dan pemerintah, dapat memperluas wawasan dan belajar langsung dari praktik arsitektur modern yang diterapkan secara internasional, terutama tentang
bangunan tinggi. Hal ini diharapkan akan menciptakan pertukaran pengetahuan dan inovasi dalam desain serta konstruksi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas arsitektur di Indonesia.
Bangunan-bangunan Di Jakarta


Circa 1995


Bagi Pak Danis, sebuah bangunan harus memiliki kualitas fungsi di mana bangunan bekerja sesuai dengan fungsinya, kualitas visual, dan kualitas lingkungan yang terkait dengan kualitas fisik seperti topografi, iklim, dan ekosistem, serta kualitas nonfisik seperti sosial dan budaya. Hubungan antara bangunan dan konteks kawasannya merupakan salah satu poin yang selalu ditekankan oleh Pak Danis. Menurut beliau, sebuah bangunan tidaklah berdiri sendiri dan terisolasi dari dunia sekitarnya. Peralihan pada ruang antarbangunan dan lingkungan di sekitar bangunan perlu didesain dengan baik agar bangunan tersebut terintegrasi dengan lingkungannya.
Hal ini dapat diwujudkan dengan, misalnya, menyediakan akses yang layak bagi pejalan kaki. Dengan mengusung semangat ini, Pak Danis mendirikan PDW pada tahun 2003, konsultan arsitektur dan perancangan kota, yang
meneruskan semangat Pak Danis ini melalui arsitek-arsitek generasi berikutnya.
Bangunan dalam Ruang Kota


circa 1987

